Sebagian besar orang tak menyukai sayur ini. Namun itu memang tak mengherankan sebab diakui rasa buah pare tidak sesegar sayur lain. Meski pahit, sayur ini sebenarnya sangat baik untuk kesehatan.
Apa saja manfaat kesehatan pare? Berikut beberapa di antaranya
1. Rasa pahit pada pare mengandung senyawa insulin yaitu hipoglikemik yang sangat efektif dalam menjaga kadar gula darah. Senyawa ini juga dikenal mampu meningkatkan intoleransi glukosa pada penderita diabetes mellitus.
2. Dua sendok makan jus pare dicampur dengan bawang dan air jeruk nipis bermanfaat dalam mengobati kolera.
3. Pare jumlah beta karoten yang banyak sehingga bisa menjaga dan meningkatkan kemampuan penglihatan seseorang.
4. Zat pahit pare juga bisa meningkatkan sistem imunitas
5. Mengonsumsi pare secara rutin bisa mencegah penyakit kulit seperti psoriasis dan infeksi jamur seperti kurap.
6. Jus pare juga baik untuk proses detoksifikasi.
Entri Populer
Rabu, 16 Maret 2011
Alasan Tenaga Nuklir Tetap Diperlukan
Kita perlu cerdas dan melanjutkan misi tenaga nuklir untuk masa depan yang berkelanjutan
Kamis, 17 Maret 2011, 06:46 WIB
Nur Farida Ahniar, Dedy Priatmojo
VIVAnews- Gempa bumi disertai tsunami menghancurkan Jepang hingga membawa ribuan korban. Namun, bencana tersebut seolah tak cukup. Jepang kini menghadapi masalah baru, kerusakan pembangkit listrik tenaga nuklir yang kondisinya tengah dalam bahaya.
Peristiwa mengerikan ini berawal dari padamnya listrik di stasiun nuklir yang berusia 40 tahun di Fukushima. Tsunami mengakibatkan kegagalan sejumlah generator cadangan untuk menghidupkan sistem tenaga pendingin tambahan. Kini mereka menghadapi ketakutan jika proses pendinginan itu gagal, dan batang inti nuklir rusak.
Adanya kejadian ini, menimbulkan pertanyaan besar. Perlukah tenaga nuklir dipertahankan?
Profesor Nuklir dan Teknik Radiasi di George W Woodruff School of Georgia Institute of Technology. Glenn E. Sjoden menulis opininya kepada CNN. Disadur dari CNN, Sjoden berpendapat perlu membuat tenaga nuklir yang aman.
Menurutnya, saat ini tidak ada energi alternatif selain non fosil yang dapat menciptakan energi besar untuk memenuhi kebutuhan dunia selain dari tenaga nuklir.
Perlu dicatat, reaktor di Daiichi telah didesan sebagai reaktor modern, tidak mempunyai pendingin aktif yang dibutuhkan, dan panas dari peluruhan akan dihilangkan melalui mekanisme pendinginan konveksi otomatis yang terdapat di semua desain reaktor modern. Namun hanya bagian unit yang lebih tua memerlukan pendinginan aktif untuk menghilangkan panas peluruhan.
Penggunaan air laut menandakan reaktor tidak akan pernah lagi menghasilkan daya listrik yang berguna untuk Jepang. Pasalnya air laut mengakibatkan kerosi yang membuat pembangkit tidak bisa dioperasikan. Secara keseluruhan, langkah ini memberikan kontribusi namun juga merusak sistem pembangkit.
Selanjutnya adanya radiasi yang disebarkan ke publik dalam dosis tinggi memunculkan spekulasi dan kepanikan.
Membuat tenaga nuklir yang aman
Sjoden menilai adanya kejadian di Jepang ini perlu menjadi perenungan banyak pihak, terutama kebenaran bahwa tidak ada tenaga alternatif selain fosil yang dapat membuat daya besar untuk memenuhi kebutuhan tenaga selain dari nuklir.
Tentu bisa menggunakan angin matahari,tenaga air, biomassa dan sejenisnya. Namun, secara kolektif, energi alternatif itu akan digunakan 20 persen dari kebutuhan energi. Untuk menjaga pemanasan global, listrik yang bersih, menghilangkan pemadaman listrik, hal itu dapat dilakukan dengan tenaga nuklir modern yang pasif aman dengan desain terbaru.
Lalu bagaimana dengan masalah sampah nuklir? di Prancis selama 40 tahun penggunaan nuklir tidak ada masalah sampah energi. Sebagian negara mendaur ulang bahan bakar yang digunakan, karena 95 persen bahan bakar dapat didaur ulang kembali ke reaktor dan digunakan lagi. Membuat tenaga nuklir merupakan sumber energi yang paling "hijau",
"Kita perlu mengambil jeda. Sebagai peristiwa di Jepang tentu besar, dan kita perlu merenungkan bersama cara-cara untuk meningkatkan di semua tingkat. Namun, saya percaya kita perlu cerdas dan melanjutkan
misi tenaga nuklir untuk masa depan yang berkelanjutan" tulis Sjoden. (sj)
• VIVAnews
Kamis, 17 Maret 2011, 06:46 WIB
Nur Farida Ahniar, Dedy Priatmojo
VIVAnews- Gempa bumi disertai tsunami menghancurkan Jepang hingga membawa ribuan korban. Namun, bencana tersebut seolah tak cukup. Jepang kini menghadapi masalah baru, kerusakan pembangkit listrik tenaga nuklir yang kondisinya tengah dalam bahaya.
Peristiwa mengerikan ini berawal dari padamnya listrik di stasiun nuklir yang berusia 40 tahun di Fukushima. Tsunami mengakibatkan kegagalan sejumlah generator cadangan untuk menghidupkan sistem tenaga pendingin tambahan. Kini mereka menghadapi ketakutan jika proses pendinginan itu gagal, dan batang inti nuklir rusak.
Adanya kejadian ini, menimbulkan pertanyaan besar. Perlukah tenaga nuklir dipertahankan?
Profesor Nuklir dan Teknik Radiasi di George W Woodruff School of Georgia Institute of Technology. Glenn E. Sjoden menulis opininya kepada CNN. Disadur dari CNN, Sjoden berpendapat perlu membuat tenaga nuklir yang aman.
Menurutnya, saat ini tidak ada energi alternatif selain non fosil yang dapat menciptakan energi besar untuk memenuhi kebutuhan dunia selain dari tenaga nuklir.
Perlu dicatat, reaktor di Daiichi telah didesan sebagai reaktor modern, tidak mempunyai pendingin aktif yang dibutuhkan, dan panas dari peluruhan akan dihilangkan melalui mekanisme pendinginan konveksi otomatis yang terdapat di semua desain reaktor modern. Namun hanya bagian unit yang lebih tua memerlukan pendinginan aktif untuk menghilangkan panas peluruhan.
Penggunaan air laut menandakan reaktor tidak akan pernah lagi menghasilkan daya listrik yang berguna untuk Jepang. Pasalnya air laut mengakibatkan kerosi yang membuat pembangkit tidak bisa dioperasikan. Secara keseluruhan, langkah ini memberikan kontribusi namun juga merusak sistem pembangkit.
Selanjutnya adanya radiasi yang disebarkan ke publik dalam dosis tinggi memunculkan spekulasi dan kepanikan.
Membuat tenaga nuklir yang aman
Sjoden menilai adanya kejadian di Jepang ini perlu menjadi perenungan banyak pihak, terutama kebenaran bahwa tidak ada tenaga alternatif selain fosil yang dapat membuat daya besar untuk memenuhi kebutuhan tenaga selain dari nuklir.
Tentu bisa menggunakan angin matahari,tenaga air, biomassa dan sejenisnya. Namun, secara kolektif, energi alternatif itu akan digunakan 20 persen dari kebutuhan energi. Untuk menjaga pemanasan global, listrik yang bersih, menghilangkan pemadaman listrik, hal itu dapat dilakukan dengan tenaga nuklir modern yang pasif aman dengan desain terbaru.
Lalu bagaimana dengan masalah sampah nuklir? di Prancis selama 40 tahun penggunaan nuklir tidak ada masalah sampah energi. Sebagian negara mendaur ulang bahan bakar yang digunakan, karena 95 persen bahan bakar dapat didaur ulang kembali ke reaktor dan digunakan lagi. Membuat tenaga nuklir merupakan sumber energi yang paling "hijau",
"Kita perlu mengambil jeda. Sebagai peristiwa di Jepang tentu besar, dan kita perlu merenungkan bersama cara-cara untuk meningkatkan di semua tingkat. Namun, saya percaya kita perlu cerdas dan melanjutkan
misi tenaga nuklir untuk masa depan yang berkelanjutan" tulis Sjoden. (sj)
• VIVAnews
Penyiksa TKW Sumiati Dibebaskan
Hakim tergesa-gesa mengambil keputusan, padahal belum mempelajari kasus terdakwa
VIVAnews - Terdakwa kasus penyiksaan terhadap tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia, Sumiati binti Salan Mustafa, dibebaskan dengan jaminan. Pembebasan terkait banding pengacara terdakwa yang mengatakan pengadilan dilakukan tidak sesuai prosedur.
Pengacara terdakwa, Ahmed Al-Rashid, seperti dilansir dari laman Arab News, mengatakan hakim telah memerintahkan pembebasan majikan Sumiati yang tidak disebutkan namanya pada Selasa, 15 Maret 2011. Rashid mengatakan bahwa vonis atas kliennya tidak bisa diterima karena cacat prosedural pada pengadilan.
Majikan sumiati divonis tiga tahun oleh pengadilan kota Madinah hanya atas tuduhan perdagangan manusia, bukan penyiksaan. Pada banding yang diajukannya, ujar Rashid, untuk kasus ini hakim seharusnya terlebih dahulu menjatuhkan kliennya putusan pada ranah hukum perdata sebelum vonis pada hukum kriminal.
Hakim juga dikatakan tidak mengambil sumpah dari terdakwa. Rashid mengatakan hakim terlalu tergesa-gesa mengambil keputusan, padahal belum mempelajari semua aspek dari kasus terdakwa.
"Hakim harusnya melihat kasus ini pada hukum syariah, bukannya hukum pemberantasan perdagangan manusia. Klien saya tidak ada sangkut pautnya dengan hukum yang kedua itu," ujar Rashid.
Menurutnya, hukum ini hanya berlaku terhadap mereka yang memiliki pengaruh kuat atau kuasa untuk menyerang seseorang. Sementara kliennya membantah telah melakukan penyiksaan.
Belum ada tanggal pasti kapan pengadilan baru atas kliennya akan dilakukan.
Pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia yang mengawal kasus Sumiati ketika dimintai keterangan mengaku belum mengetahui mengenai hal ini. "Saya belum dapat informasi mengenai hal ini," ujar juru bicara Kemlu, Kusuma Habir, saat dihubungi VIVAnews.
Kasus Sumiati mencuat pada awal Januari 2011. Wanita asal Dompu, Nusa Tenggara Barat, ini mengalami luka-luka, diduga disiksa oleh majikannya. Kulit kepala perempuan muda itu terkelupas. Wajahnya luka parah, lebam, dan alis matanya rusak. Yang paling mengenaskan, bibir bagian atasnya hilang terpotong.
Tak hanya itu, dua kaki TKW asal Dompu ini nyaris lumpuh, kulit tubuhnya terkelupas, dan jari-jari tangannya pun retak. November lalu, Sumiati telah menjalani operasi dan perlu waktu lama untuk pulih.
• VIVAnews
VIVAnews - Terdakwa kasus penyiksaan terhadap tenaga kerja wanita (TKW) asal Indonesia, Sumiati binti Salan Mustafa, dibebaskan dengan jaminan. Pembebasan terkait banding pengacara terdakwa yang mengatakan pengadilan dilakukan tidak sesuai prosedur.
Pengacara terdakwa, Ahmed Al-Rashid, seperti dilansir dari laman Arab News, mengatakan hakim telah memerintahkan pembebasan majikan Sumiati yang tidak disebutkan namanya pada Selasa, 15 Maret 2011. Rashid mengatakan bahwa vonis atas kliennya tidak bisa diterima karena cacat prosedural pada pengadilan.
Majikan sumiati divonis tiga tahun oleh pengadilan kota Madinah hanya atas tuduhan perdagangan manusia, bukan penyiksaan. Pada banding yang diajukannya, ujar Rashid, untuk kasus ini hakim seharusnya terlebih dahulu menjatuhkan kliennya putusan pada ranah hukum perdata sebelum vonis pada hukum kriminal.
Hakim juga dikatakan tidak mengambil sumpah dari terdakwa. Rashid mengatakan hakim terlalu tergesa-gesa mengambil keputusan, padahal belum mempelajari semua aspek dari kasus terdakwa.
"Hakim harusnya melihat kasus ini pada hukum syariah, bukannya hukum pemberantasan perdagangan manusia. Klien saya tidak ada sangkut pautnya dengan hukum yang kedua itu," ujar Rashid.
Menurutnya, hukum ini hanya berlaku terhadap mereka yang memiliki pengaruh kuat atau kuasa untuk menyerang seseorang. Sementara kliennya membantah telah melakukan penyiksaan.
Belum ada tanggal pasti kapan pengadilan baru atas kliennya akan dilakukan.
Pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia yang mengawal kasus Sumiati ketika dimintai keterangan mengaku belum mengetahui mengenai hal ini. "Saya belum dapat informasi mengenai hal ini," ujar juru bicara Kemlu, Kusuma Habir, saat dihubungi VIVAnews.
Kasus Sumiati mencuat pada awal Januari 2011. Wanita asal Dompu, Nusa Tenggara Barat, ini mengalami luka-luka, diduga disiksa oleh majikannya. Kulit kepala perempuan muda itu terkelupas. Wajahnya luka parah, lebam, dan alis matanya rusak. Yang paling mengenaskan, bibir bagian atasnya hilang terpotong.
Tak hanya itu, dua kaki TKW asal Dompu ini nyaris lumpuh, kulit tubuhnya terkelupas, dan jari-jari tangannya pun retak. November lalu, Sumiati telah menjalani operasi dan perlu waktu lama untuk pulih.
• VIVAnews
Langganan:
Postingan (Atom)