Entri Populer

Minggu, 13 Maret 2011

Dampak Gempa Jepang dari segi ekonomi

Gempa Berdampak Luarbiasa atas Ekonomi Jepang

Tokio, (Analisa)



Pemerintah Jepang memperkirakan Minggu (13/3) bahwa gempa berkekuatan 8,9 pada Skala Richter yang kemudian disusul oleh gelombang tsunami Jum’at lalu (11/3) menimbulkan dampak "luar biasa" terhadap perekonomian Jepang.

Ketua Sekretaris Kabinet Yukio Edano mengatakan, menurut rencana pemerintah Jepang mengadakan pertemuan Minggu untuk menaksir jumlah kerugian ekonomi akibat bencana tersebut yang menghancurkan dan meninggalkan bekas hantaman gempa dan tsunami di banyak tempat di daerah pesisir timurlaut negara itu dan menyebabkan ditetapkannya keadaan darurat akibat kebocoran yang terjadi di pembangkit listrik tenaga nuklir setempat.

"Gempa tersebut diperkirakan menimbulkan dampak luar biasa dalam ruang lingkup luas terhadap kegiatan ekonomi negara kami," katanya.

Para analis mengatakan, akan memakan waktu berminggu-minggu untuk mengetahui sampai di mana dan seberapa besar jumlah kerugian yang diderita oleh negara itu dan perekonomiannya, karena kehancuran akibat gempa terbesar yang melanda Jepang terus bermunculan.

Pemerintah mengatakan, paling tidak 1.000 orang diyakini tewas, namun kepala kepolisian di prefektur Miyagi yang paling parah dilanda gempa mengatakan, jumlah korban tewas dapat dipastikan lebih 10.000.

Gempa dan tsunami tersebut membuat ditutupnya pelabuhan-pelabuhan utama. Beberapa bandara yang dengan serta-merta ditutup kini sudah dibuka kembali, namun sarana transportasi lumpuh di semua tempat di kawasan timurlaut itu.

Banyak perusahaan besar Jepang menunda operasi mereka.

Pabrik mobil Toyota, Nissan dan Honda mengumumkan penundaan total produksi di Jepang hingga paling tidak Senin ini. Sony juga sudah menutup pabrik-pabriknya.

Kebocoran Radioaktif Jadi "Concern" Utama

Mitsubishi mengatakan Minggu bahwa pihaknya akan menghentikan proiduksi di keseluruhan tiga pabrik domestiknya Senin dan Selasa ini. Suzuki Motors juga mengatakan menunda seluruh operasional pabrik domestiknya Senin.

Prospek pengoperasi kembali paling cepat bagi industri listrik tenaga nuklir Jepang adalah kekhawatiran utama menyusul kebocoran radioaktif dan terjadinya ledakan Sabtu di pembangkit tenaga nuklir No.1 Fukushima yang sudah tua yang berlokasi 250 kilometer timurlaut Tokio.

Industri nuklir Jepang menyediakan sekitar sepertiga kebutuhan tenaga listrik negara itu, dan penutupan reaktor-reaktornya akan membuat kurangnya suplai listrik, pemerintah memperingatkan.

Bagian timur negara itu kemungkinan akan sangat kekurangan aliran listrik akibat gempa besar Jum’at lalu, kata Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Banri Kaieda.

Secara keseluruhan, 11 dari lebih-kurang 50 reaktor nuklir Jepang ditutup setelah terjadinya gempa, yang terjadi secara otomatis karena letaknya di kawasan yang terkena bencana.

Bank sentral Bank of Japan (BoJ) mengatakan melakukan "segala daya-upaya" untuk melengkapi likuiditas pasar dan menjamin stabilitas pasar keuangan Jum’at setelah gempa melanda.

BoJ juga menyatakan bahwa pertemuan dua hari dewan pengurus kebijakan yang semula direncanakan Senin dan Selasa, akan dipersingkat dan hasilnya diputuskan Senin, yang mengisyaratkan bahwa bank sentral itu kemungkinan akan secepatnya mengambil langkah-langkah luar biasa. (AFP/sy.a)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar