Kadangkala kita sebagai manusia masih dibingungkan dengan kata-kata yang selalu berputar- putar di tempaty yang sama. Kadangpula kita merasakan benar tetapi belum tentu benar adanya. Seperti perbedaan telur dengan itik. Keduanya memang sangat berkaitan dan kita tidak tahu pasti manakah yang lebih dulu apakah itik ataukah telur. Keduanya bagaikan jarum dan benang yang saling melengkapi satu dengan yang lain. Lalu apakah yang membedakan dari keduanya?? Kalau secara fisik kita bisa langsung membedakan kalau telur itu bulat, oval dan lonjong, sedangkan itik adalah hewan yang bisa mengerami telur dan menetaskan anak-anak itik. Namun secara natural keduanya memang diciptakan oleh Allah SWT untuk bisa saling mengisi satu dengan yang lain. Andaikata tidak ada telur maka itik tak akan ada. begitupun sebaliknya.
Begitu pula keseharian kita banyak sekali sesuatu yang sangat berkaitan di kehidupan sehari-hari. Mulai dari anggota tubuh kita ada telinga di kiri dan telinga di kanan. Mulut terdapat dua bibir yaitu bibir atas dan bibir bawah. Kaki terdapat kaki kanan dan kaki kiri. Tangan terdapat tangan kanan dan tangan kiri. Satu hidung dengan dua lubang yaitu lubang kanan dan lubang kiri. Demikian berikutnya di lain contoh ada laki-laki dan perempuan yaitu dua makhluk ciptaan Allah SWT yang saling melengkapi seperti siang dan malam selalu ada dalam kehidupan kita. Dikeluarga ada Ayah dan Ibu dan adapula ada kakak adapula adik.
Kadangkala kita mendengar di sebuah keluarga ada kakak yang bertengkar dengan adiknya bahkan saling membunuh. Mengapa bisa demikian?? Hal ini yang harus kita hindari agar hidup kita tenang dan saling menyayangi dengan anggota keluarga kita. Karena Tak ada gading yang tak retak. Tak ada manusia yang sempurna di dunia. Manusia diberikan akal, hati dan naluri. Akal digunakan untuk berpikir, mana yang pantas dan mana yang tidak pantas, mana yang baik dan mana yang tidak baik. Dan itulah akal yang ada dikepala kita sebagai manusia yang bisa berpikir jernih. Tidak terombang ambing dengan kebodohan dan ketololan yang dilakukannya. Selain akal Allah SWT juga menciptakan Hati sebagai tempat penyuplai kegalauan yang ada pada diri kita tatkala kita masih berontak dengan akal pikiran kita dan disanalah hati kita akan menetralisir apakah itu akan baik-baik ontsaja atau sebaliknya. Hati kita bisa mengontrol emosi. Emosi kita kadangkala datang dan pergi. Kadangkala emosi itu memuncak maka binasalah hati kita. Emosi yang kadangkala naik dan turun ini tak akan ada tanpa adanyanya naluri dalam diri kita. Naluri memang sudah ada pada diri kita bahkan semenjak nabi adam di surga, tatkala beliau dan istrinya hawa tidak bisa menahan naluri kemanusiaannya untuk mengambil buah khuldi yang diperintahkan kepada Allah SWT kepada Adam untuk tidak mendekat, menyentuh bahkan memetik buah tersebut. Namun larangan Allah itupun sirna dan yang senang hanya iblis yang memang pada saat itu iblis sangat benci kepada nabi Adam dan diapun sangat ingin nabi Adam AS keluar dari surga dan akhirnya itupun terjadi. Nabi Adam dikeluarkan dari surga dan beliau diturunkan ke bumi beserta istrinya hawa. Dari kisah sinilah kehidupan manusia bermula. Kadangkala Naluri yang ada pada diri kita bermacam-macam, kadangkala ia mengarah kepada kebaikan namun kadangkala pula naluri itu membawa kita kepada keburukan dan malapetaka. Sebagai Kakak di keluarga seharusnya bisa mampu memberikan pengertian kepada adik-adiknya, tidak egois dan bisa merangkul dan mengayomi adik-adiknya. Dan sebagai adik pula semestinya bisa mendengarkan apa yang dikatakan oleh sang kakak dalam kebaikan, tidak egois dan menerima dengan kasih sayang. Itulah keluarga yang Aku idam-idamkan selama ini. Mudah-mudahan Allah SWT memberikan petunjuk untuk kakakku tercinta agar meberikan contoh yang baik kepada adik-adiknya. Demikian sebagai Kakak aku harus lebih mengalah dan lebih menyayangi sang adik sampai kapanpun jua. Karena kalau tidak sekarang kapan lagi kita bisa saling menyayangi??
Begitu pula keseharian kita banyak sekali sesuatu yang sangat berkaitan di kehidupan sehari-hari. Mulai dari anggota tubuh kita ada telinga di kiri dan telinga di kanan. Mulut terdapat dua bibir yaitu bibir atas dan bibir bawah. Kaki terdapat kaki kanan dan kaki kiri. Tangan terdapat tangan kanan dan tangan kiri. Satu hidung dengan dua lubang yaitu lubang kanan dan lubang kiri. Demikian berikutnya di lain contoh ada laki-laki dan perempuan yaitu dua makhluk ciptaan Allah SWT yang saling melengkapi seperti siang dan malam selalu ada dalam kehidupan kita. Dikeluarga ada Ayah dan Ibu dan adapula ada kakak adapula adik.
Kadangkala kita mendengar di sebuah keluarga ada kakak yang bertengkar dengan adiknya bahkan saling membunuh. Mengapa bisa demikian?? Hal ini yang harus kita hindari agar hidup kita tenang dan saling menyayangi dengan anggota keluarga kita. Karena Tak ada gading yang tak retak. Tak ada manusia yang sempurna di dunia. Manusia diberikan akal, hati dan naluri. Akal digunakan untuk berpikir, mana yang pantas dan mana yang tidak pantas, mana yang baik dan mana yang tidak baik. Dan itulah akal yang ada dikepala kita sebagai manusia yang bisa berpikir jernih. Tidak terombang ambing dengan kebodohan dan ketololan yang dilakukannya. Selain akal Allah SWT juga menciptakan Hati sebagai tempat penyuplai kegalauan yang ada pada diri kita tatkala kita masih berontak dengan akal pikiran kita dan disanalah hati kita akan menetralisir apakah itu akan baik-baik ontsaja atau sebaliknya. Hati kita bisa mengontrol emosi. Emosi kita kadangkala datang dan pergi. Kadangkala emosi itu memuncak maka binasalah hati kita. Emosi yang kadangkala naik dan turun ini tak akan ada tanpa adanyanya naluri dalam diri kita. Naluri memang sudah ada pada diri kita bahkan semenjak nabi adam di surga, tatkala beliau dan istrinya hawa tidak bisa menahan naluri kemanusiaannya untuk mengambil buah khuldi yang diperintahkan kepada Allah SWT kepada Adam untuk tidak mendekat, menyentuh bahkan memetik buah tersebut. Namun larangan Allah itupun sirna dan yang senang hanya iblis yang memang pada saat itu iblis sangat benci kepada nabi Adam dan diapun sangat ingin nabi Adam AS keluar dari surga dan akhirnya itupun terjadi. Nabi Adam dikeluarkan dari surga dan beliau diturunkan ke bumi beserta istrinya hawa. Dari kisah sinilah kehidupan manusia bermula. Kadangkala Naluri yang ada pada diri kita bermacam-macam, kadangkala ia mengarah kepada kebaikan namun kadangkala pula naluri itu membawa kita kepada keburukan dan malapetaka. Sebagai Kakak di keluarga seharusnya bisa mampu memberikan pengertian kepada adik-adiknya, tidak egois dan bisa merangkul dan mengayomi adik-adiknya. Dan sebagai adik pula semestinya bisa mendengarkan apa yang dikatakan oleh sang kakak dalam kebaikan, tidak egois dan menerima dengan kasih sayang. Itulah keluarga yang Aku idam-idamkan selama ini. Mudah-mudahan Allah SWT memberikan petunjuk untuk kakakku tercinta agar meberikan contoh yang baik kepada adik-adiknya. Demikian sebagai Kakak aku harus lebih mengalah dan lebih menyayangi sang adik sampai kapanpun jua. Karena kalau tidak sekarang kapan lagi kita bisa saling menyayangi??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar